Panen Padi 10 ton per hektar di Sukaresmi, Daerah Pengembangan Pertanian Berbasis Korporasi

By Admin


nusakini.com - Kecamatan Patia dan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang merupakan daerah pengembangan pertanian berbasis korporasi petani untuk menghasilkan benih padi unggul untuk memenuhi ketersediaan regional maupun nasional.

Tujuan dari pengembangan kawasan pertanian berbasis korporasi petani berdarakan Permentan RI Nomor 18 Tahun 2018 adalah untuk meningkatkan nilai tambah serta daya saing wilayah dan komoditas pertanian untuk keberlanjutan ketahanan pangan, memperkuat sistem usaha tani secara utuh dalam satu manajemen kawasan dan memperkuat kelembagaan petani dalam mengakses informasi, teknologi, prasarana dan sarana publik, permodalan serta pengolahan dan pemasaran.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Budi S. Januardi bersama Penyuluh Pertanian dan petani melakukan panen padi di lokasi tersebut.

“Total luas kegiatan pengembangan pertanian berbasis korporasi ini mencapai 1.000 ha, dimana jumlah Poktan yg terlibat sebanyak 50 Poktan dengan jumlah petani sekitar 600-an. Benih yg ditanam menggunakan varietas Inpari 32, 33, 42 dan Situbagendit,” kata Budi.

Menurut Budi, provitas rata-rata sebesar 7,5 ton per hektar, bahkan untuk Inpari 42 menghasilkan 10-11 ton per hektar. Hasil panen berupa calon benih itulah yang dibeli oleh offtaker untuk selanjutnya diproses menjadi benih.

“Hasil ini mengalami peningkatan. sekitar 30 persen dibandingkan dengan panen-panen sebelumnya yang rata-rata mencapai 6 ton per hektar. Hasil panen ini sangat kami syukuri, terlebih Covid-19 tengah mewabah,” ungkap Budi setelah melakukan panen di Desa Surianeun Kecamatan Patia Kabupaten Pandeglang, Kamis (9/4). 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam beberapa kesempatan menegaskan untuk menurunkan biaya pertanian menuju pertanian berbiaya rendah, selain melakukan peningkatan efisiensi, subsidi pertanian yang tepat sasaran, juga melalui pengembangan wilayah berbasis korporasi.

“Tentu saja, Kementerian Pertanian tidak berdiri sendiri. Peran saudara-saudara di berbagai daerah tentunya sangat besar. Karenanya, kita perlu menyatukan langkah secara bersama untuk mencapai tujuan itu sehingga peningkatan kesejahtaraan masyarakat petani dan kedaulatan bangsa Indonesia yang kita cinta bisa terwujud,” kata SYL.

Mewakili para petani, Budi berharap program ini dapat terus dilanjutkan dengan dukungan sarana dan prasarana dari Kementan berupa alat mesin pasca panen dan penguatan kelembagaan usaha perbenihan. (zk/eg)